Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah kuncung putih dengan Prabu Siliwangi part 2

Setelah menjadi pengawal keamanan dan ketentraman kerajaan Pajajaran, Resi Kuncung Putih dan Prabu Siliwangi selalu bersama-sama menumpas kejahatan di tanah pasundan hingga Prabu Siliwangi menjadi raja yang terkenal arif dan bijaksana di Jawa Barat. Tidak lupa Eyang Kuncung Putih selalu memberikan nasihat serta wejangan kepada sang prabu untuk selalu melindungi dan mengayomi rakyat Pajajaran.

Ketika anaknya dari Ratu Gendring Manik yang bernama Raden Surawisesa, mulai dewasa untuk di dapuk menjadi putra mahkota kelak akan menjadi raja Pajajaran selanjutnya. Ketika itu saatnya telah tiba, Prabu Siliwangi menyerahkan mahkota kerajaan kepada anaknya Raden Surawisesa dan prabu akan meninggalkan istana untuk menghabiskan masa tuanya dengan bersemedi di gunung untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.

Raden Surawisesa memimpin Kerajaan Pajajaran dengan semena-mena dengan menindas rakyatnya untuk selalu membayar upeti kepada kerajaan walaupun gagal musim panen karena musim kemarau. Sifat seperti itu tidak di sukai oleh Kuncung Putih sehingga dia masih tetap mengikuti Prabu Siliwangi yang sedang bertapa.  

Saat itu agama Islam sudah masuk di tanah Pasundan, dari kalangan kerajaan telah banyak yang masuk agama Islam, istrinya Ratu Subanglarang beserta tiga anaknya Raden Walangsungsang, Nyai Rarasantang dan Raden Kian Santang.

Baca juga : Pertemuan Kuncung Putih dengan Batari Ayuditya di Sendang Gelis Kahuripan

Singkat cerita menurut legenda karena Prabu Siliwangi belum beragama Islam, sehingga Raden Kian Santang mencari ayahnya untuk di ajak memeluk agama Islam, karena prabu teguh dengan keyakinan kepercayaanya dan tidak ingin melakukan pertempuran dengan anaknya, sehingga prabu melakukan moksa.

Sebelum Prabu Siliwangi pergi dia berpesan kepada Kuncung Putih untuk selalu menjaga keris naga runting supaya tidak jatuh ke tangan orang jahat. Untuk mencari video keris naga runting yang asli klik tombol di kanan atas. Setelah kepergian sang prabu, Resi Kuncung Putih selalu berada di hutan Halimun di Gunung Salak untuk menjaga amanat yang Prabu Siliwangi katakan.

Karena teringat nasihat gurunya di Gunung Galunggung, untuk selalu menjaga keamanan dan ketentraman Jawa Barat, Resi Kuncung Putih teringat dengan anak Prabu Siliwangi yang bernama Raden Kian Santang yang juga mempunyai sifat seperti bapaknya. 

Eyang Kuncung Putih kemudian mencari Raden Kian Santang, ketika telah bertemu, Kuncung Putih menceritakan maksud kedatanganya untuk selalu menjaga anak keturunan Raja yang di perintahkan gurunya yang berada di Gunung Galunggung. Raden Kian Santang menolak dan mengajukan permintaan? 

Part 1

Part 3