Kerajaan Salakanagara, Suku Sunda pertama di Pulau Jawa
Sekitar tahun 150 Masehi, menurut ilmuwan asal Yunani ada sebuah peradaban di bagian timur yang letaknya sangat jauh sekali.
Tepatnya di sebuah pulau yang bernama Labodio, pulau ini kemudian di sebut dengan istilah Yawadwipa alias Pulau Jawa.Salaka dalam bahasa sunda artinya perak.
Kerajaan Salakanagara masih mengandung misteri yang menyelimuti, karena masih sedikit bukti-bukti yang di temukan sehingga masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti maupun ahli sejarah.
Perdebatan ahli sejarah yang paling mendasar adalah keyakinan bahwa kerajaan Salakanagara merupakan Kerajaan tertua di Nusantara.
Kerajaan Salakanagara berdiri sekitar abad ke 2 Masehi, atau tepatnya sekitar tahun 130 Masehi.
Kerajaan Kutai masih menjadi Kerajaan tertua di Indonesia, berdiri sekitar abad ke 4 Masehi, karena kerajaan Salakanagara masih minim bukti-bukti sejarah, sementara kerajaan Kutai mudah ditemukan dengan bukti-bukti penemuan prasasti yang mendukung.
Faktor yang mendukung kerajaan Salakanagara merupakan kerajaan tertua di Indonesia hanya berupa catatan perjalanan dari Cina.
Pada waktu itu Kerajaan Salakanagara telah menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Han. Bahkan, kerajaan Sunda ini pernah mengirimkan utusan-utusan ke Cina sekitar abad ke-3.
Kerajaan Salakanagara di percaya sebagai leluhur orang Sunda, termasuk cikal bakal orang Betawi.
Ibu Kota Kerajaan Salakanagara masih menjadi perdebatan para ilmuwan, ada tiga versi yang menyatakan pusat pemerintahan yakni Pandeglang (Banten), Condet (Jakarta), dan terakhir Gunung Salak di Bogor.
Riwayat Kerajaan Salakanagara bermula ketika seorang pedagang dari India yang bernama Dewawarman tiba di Pulau Jawa bagian barat. Dia menikah dengan anak dari tokoh masyarakat setempat yang bernama Dewi Pwahaci Larasati.
Simbol kejayaan Kerajaan Salakanagara adalah dari sektor Ekonomi, Salakanagara menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Han di China.
Pelabuhan yang di kenal Sunda Kelapa pada jaman dahulu merupakan pelabuhan yang ramai di nusantara sehingga menjadi pusat perdagangan kerajaan Salakanagara.
Pelabuhan ini menjadi penting di Asia Tenggara karena merupakan segitiga emas bersama Maluku dan Malaka.
Riwayat suku sunda berawal dari sini, ketika kerajaan Salakanagara berdiri di gunung Salak, Salakanagara artinya Negara Perak, karena sering terlihat keperak-perakan ketika kaki Gunung Salak terkena sinar matahari. Salaka juga dalam penyebutannya hampir mirip dengan salak.
Perkembangan peradaban di kaki Gunung Salak melahirkan turunan dari kerajana Salakanagara termasuk kerajaan-kerajaan di Jawa Barat yaitu Kerajaan Sunda Pakuan dan Kerajaan Pajajaran.
Keruntuhan kerajaan Salakanagara terjadi pada abad 4 Masehi, karena kemunculan dan semakin kuatnya Kerajaan Tarumanagara.
Di percaya keturunan Kerajaan Salakanagara melahirkan banyak raja-raja kerajaan besar di Indonesia termasuk Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.